Pemerintah China mengatakan, butuh usaha ekstra untuk menyelesaikan krisis nuklir Korea Utara melalui dialog setelah Donald Trump memasukkan nama Pyongyang sebagai negara yang mensponsori terorisme.
Untuk menciptakan lebih banyak momentum bagi diplomasi yang bertujuan meningkatkan hubungan dan meredakan krisis nuklir.
Pemerintahan baru Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengindikasikan pihaknya siap kembali memasuki kesepakatan nuklir setelah Donald Trump keluar pada tahun 2015, tetapi sejauh ini belum ada tanda-tanda terobosan apa pun karena Teheran meningkatkan pekerjaan nuklirnya.